Tujuan dari praktek mumifikasi ini adalah untuk mengawetkan
mayat agar tidak membusuk dan terurai menjadi debu dan tanah, itu semua mereka
lakukan karena mereka percaya bahwa orang yang sudah meninggal akan menjalani
kehidupan setelah mati.
Proses Mumifikasi
1.Mengeluarkan Otak
Mula-mula Embalmers (orang yang bertugas dalam pembuatan
mumi) akan mengeluarkan organ-organ dalam tubuh yang dapat membusuk dan
menyisakan organ yang paling penting. Organ yang paling pertama dikeluarkan
adalah organ dibagian kepala, yaitu Otak. Cara pengeluarannya bermacam-macam.
Salah satu caranya adalah membuka lempengan tengkorak mayat, mengeluarkan
otaknya, lalu menutupnya kembali.
Cara ini agak berbahaya karena mereka harus memasang
lempengan tengkorak sesuai tempatnya sebelumnya dan beresiko meretakkan atau
bahkan menghancurkan tengkorak mayat.
Cara lain yg paling sering dipakai adalah dengan
mengeluarkan otak melalui hidung. Caranya adalah memakai semacam kawat dengan
ujung mirip kail yg bengkok di ujungnya. Kawat itu dimasukkan ke dalam hidung
& masuk ke otak menembus langit-langit hidung & syaraf penciuman. Bila
sudah sampai ke otak, mereka akan menarik ulur kawat itu maju mundur, seperti
orang yg mengaduk adonan. Karena otak itu hancur akibat gerakan kawat, maka
otak itupun akan mengalir ke luar tubuh melalui lubang hidung.
Untuk memudahkan proses pengaliran keluar cairan otak,
mereka membaringkan mayat iu dalam posisi tengkurap Proses pengeluaran otak
biasanya memakan waktu sampai 2 hari. Jika sudah, maka para memasukkan kain
linen ke dalam rongga otak mayat melalui lubang yg sudah ada. Mereka juga
memasukkan semacam resin/getah tumbuhan, ke dalam rongga otak untuk mencegah
rusaknya linen yang sudah dimasukkan kedalam rongga otak.
2. Mengeluarkan Organ dalam Tubuh
Embalmers membuat sayatan di daerah perut sebelah kiri,
kemudian mengeluarkan organ-organ dalam tubuh seperti usus, hati, paru-paru,
& lambung. Akan tetapi, mereka tidak mengeluarkan jantung jenazah.
Hal ini karena orang Mesir percaya jantung merupakan sumber
nyawa bagi manusia & jiwa seseorang masih tinggal di badannya walaupun ia
sudah mati. Karena itu mereka berpikir jantung penting bagi orang Mesir untuk
kehidupan sesudah kematian.
3.Pengawetan Organ Dalam
Setelah organ dalam kecuali jantung dikeluarkan, selanjutya
Embalmers akan mencuci/membasuh isi tubuh sang jenazah dengan cairan natron
& anggur. Natron adalah nama semacam senyawa campuran garam & soda yg
biasa ditemukan di oasis Natron, dekat Kairo. Jika sudah dibasuh, maka tubuh yg
sudah dibersihkan dengan natron ini akan ditaburi natron padat berbentuk bubuk.
4.Pengeringan Daging dan Organ
Usai pengawetan tahap pertama, embalmers akan mendiamkan
jenazah selama 40 hari di atas semacam meja batu. Tujuannya adalah agar seluruh
cairan dalam tubuh jenazah mengering akibat pengaruh natron. Terkadang, selama
proses ini ada bagian tubuh dari jenazah, semisal jari tangan, yg terlepas
akibat proses pembusukan yg sudah lama sejak sebelum pengawetan. Bila bagian
tubuh tersebut tidak bisa lagi dipertahankan, embalmers akan menggantinya
dengan benda-benda lain semisal kain linen, kayu, atau emas sebagai pengganti
bagian tubuh yg hilang. Bagi mereka, bagian tubuh yang lengkap sangat penting
jika ingin hidup di kehidupan berikutnya.
Setelah tubuh jenazah kering usai pengawetan, tubuh jenazah
tidak akan langsung dibalut. Tubuh jenazah akan dibersihkan lagi. Melalui
lubang sayatan tadi, tubuh jenazah akan diisi dengan lebih banyak natron, kain
linen, rempah-rempah, dsb.
5.Penjahitan dan Pembalseman
Jika sudah, perut jenazah kemudian akan dijahit kembali agar
tertutup. Tubuh mumi selanjutnya akan dibaluri dengan getah damar & minyak
wangi. Setelah itu, barulah tubuh mumi dibalut dengan kain linen yg amat
panjang. Jimat-jimat pelindung juga disisipi ke dalam balutan-balutan tersebut.
Embalmers juga membuatkan semacam mahkota dan topeng yg mirip dengan wajah
jenazah semasa masih hidup untuk mumi. Topeng ini dibuat dari semacam bahan yg
disebut papier marche, namun ada juga yg terbuat dari lempengan emas murni,
seperti topeng Firaun.
6.Tahap Akhir
Mumi yang sudah jadi akan dimasukkan ke dalam peti mati.
Terkadang, peti yg dipakai bisa sampai beberapa buah dengan ukuran berbeda-beda
untuk satu mumi, sehingga mumi seolah-olah seperti masuk dalam peti yg
berlapis-lapis. Peti ini biasa terbuat dari batu. Mumi yg sudah dimasukkan ke
dalam peti kemudian dimasukkan ke dalam sarkofagus, semacam peti mati khusus yg
dihiasi ukiran-ukiran dan seringkali terbuat dari emas murni.
Menurut para ahli, total waktu pembuatan mumi pada raja-raja
atau orang-orang elit memakan waktu 70 hari, yaitu 40 hari untuk pengeringan
tubuh mumi dan 30 hari untuk membungkusnya. Jadi, memerlukan waktu yang lama buat bikin 1 mumi.
Source: Ancientegypt.co.uk, Discoveringegypt.com
No comments :
Post a Comment